Tinjauan kritis Media dan Masyarakat – Teori Technological Determinism
(Morissan) : Ketika Media Mempengaruhi Budaya Bahkan Masyarakatnya.
Marshall Mcluhan
Setelah membaca buku
Teori Komunikasi khususnya pada bab 9, Media dan Masyarakatnya yang mengangkat
tentang Teori Technological Determinism halaman 486-494 yang di tulis oleh
Morissan, akan diperoleh gambaran umum mengenai Technological Determinism
melalui 3 sub judul, yaitu sejarah media, media panas dan dingin, dan media
adalah pesan. Berdasarkan pemikiran dari seorang ahli berkebangsaan Kanada,
Marshall Mcluhan akan diperoleh inti dari teori ini ialah media berperan
penting dalam kehidupan manusia dalam kata lain teknologi berpengaruh sangat
besar dalam masyarakat dan teknologi komunikasi pula menjadi penyebab utama perubahan budaya.
Technological
Determinism mempunyai arti yaitu paham bahwa teknologi bersifat determinan
(menentukan) dalam membentuk kehidupan manusia. Dalam perubahan zaman yang
semakin hari semakin maju, tak peluk membuat masyarakat menjadi terpengaruh
dengan teknologi baru seperti handpone, kendaraan dan lain sebagainya. Penemuan
teknologi sebagai hal yang sangat vital karena menjadi kepanjangan atau
eksistensi dari kekuatan pengetahuan (kognitif) dan persepsi pikiran manusia.
Lebih jauh, Mcluhan
menyatakan media berfungsi sebagai kepanjangan indera manusia pada masing-masing
era yaitu kesukaan (tribal), tulisan (literate), cetak (print), dan elektronik.
Di sini era terakhirlah yang membuat perubahan zaman dan budaya itu
berkembang, era elektronik. Kehidupan sebagian besar umat manusia sagat
tergantung pada teknologi elektronik.
Era elektronik
memungkinkan berbagai kominuitas berbeda di dunia saling berhubungan atau dapat
berhubungan satu dengan lainnya yang kemudian menjadi konsep dari “Desa
Global”. Era elektornik memberikan peluang unik untuk mengevaluasi kembalo
bagaimana media mempengaruhi masyarakat yang mereka layani.
Dalam perkembangan
zaman kita mengetaui adanya “Film”. Film desain, termasuk ke dalam media panas,
kenapa ? karena dalam menggunakan media ini audiensi tidak di tuntut untuk
menggunkan daya imajinasi yang dibutuhkan. Tidak hanya film, radio, buku, foto,
bahkan kuliah pun termasuk kedalam media panas.
Jika ada media panas,
barang tentu ada media dingin. Media dingin di sini merupakan media definisi
rendah yang membutuhkan partisipasi audiensi yang cukup besar, dengan kata lain
media dingin merupakan komuniaksi pembaca, seperti halnya percakapan melalui
telepon, seminar dan lainnya..
Dalam bab ini ada
pembahasan tentang “Media adalah Pesan”. Orang yang chatting di internet atau
berkomunikasi melalui facebook bisa jadi tidak terlalu mementingkan isi pesan
yang mereka terima atau isi pesan yang akan mereka tulis tetapii kenyataan
bahwa mereka menggunakan internet atau facebook itulah yang penting. Dengan
kata lain, bahwa media atau saluran komunikasi memiliki kekuatan dan memberikan
pengaruhnya kepada masyarakat dan bukan isi pesannya.
Dalam menggunakan media orang cenderung mementingkan
isi pesannya saja dan orang sering kali tidak menyadari bahwa media yang
menyampaikan pesan itu juga mempengaruhi kehidupannya. Suatu pesan yang di
sampaikan melalui radio memberikan pegaruh berbeda jika pesan tersebut
disampaikan melalui televisi. Televisi mampu memberikan efek yang lebih
dramatis kepada suatu peristiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar