welcome ^_^

welcome ^_^
Do not look at the book from its cover

Selasa, 11 November 2014

ku akui........................

Aku mulai berpikir bahwa setiap orang memiliki kecenderungan untuk mendua. Seperti dalam puisi Presiden Habibie untuk istrinya
"Semua orang adalah tukang serong yang ulung. Namun ada yang menanganinya dengan baik dan tidak. Maka dari itu munculah istilah pacar setia. awalnya ku pikir bahwa setia adalah tidak pernah tertarik pada orang lain selain pacarku, tapi setia adalah saat kita merasa tertarik pada orang lain lalu pikiran alam sadar kita ingat bahwa pacar kita lebih baik dari siapapun. Tidak ada yang lebih baik darinya.
 Terkadang menjadi tidak tahu itu menenangkan ^_^




Selasa, 04 November 2014

BAB 7. KOMUNIKASI KELOMPOK - LINGKUNGAN, SISTEM, DAN KONTEKS

Teori kelompok Terpecaya
         Teori yang disajikan pada bagian sebelumnya adalah satu contoh dari sebuah teori yang menggunakan sebuah “botol” metafora, menyamakan kelompok dengan sebuah botol yang terpisah dari lingkungannya. Pada kenyataannya kelompok tidak terpisah dari lingkunngan yang lebih besar. Kelompok terpercaya memiliki dua karakteristik: batas yang dapat di tembus dan mereka saling tergantung dengan lingkungan. 
        Sifat perbatasan yang dapat dapat dilalui dan di tembus ini menjadi jelas ketika kita memperhatikan kenyataan bahwa anggota suatu kelompok selalu menjadi bagian dari kelompok lainnya. mereka selalu akan membawa pengaruh yang dibawanya dari kelompok tertentu ke dalam kelompok lainnya. sebenarnya kita tidak dapat tidak dapat memisahkan anggota kelompok dari kelompok-kelompok lainnya darimana mereka berasal. terkadang peran-peran kelompok mengalami konflik, dan anggota kelompok harus mengatasi perbedaan antara apa yang seharusnya mereka lakukan dalam satu kelompok, versus apa diharapkan kelompok lain atas mereka. 
     Diantara fungsinya yang banyak seperti penuntasan tugas dan mengatasi konflik internal-sebuah kelompok juga harus menyesuaikan dan membiasakan pekerjaannya secara jelas dengan situasi fungsi tersebut bekerja.
Metodologi bermain memberikan sebuah kesempatan dengan mudah melihat ketergantungan dari kelompok yang dapat di percaya.
       Walaupun mereka memulai perencanaan mereka dalam kelompok penyandang dana yang dipisahkan, mereka belajar dengan cepat bahwa mereka tidak dapat terlalu jauh tanpa memikirkan siistem kelompok yang lebih besar dimana mereka mengambil bagian.
Dalam sebuah permainan seperti dalam kehidupan sebenarnnya, kerja kelompok di pengaruhi oleh pemasukan pemasukan dan menciptakan hasil hasil yang mempengaruhi kelompok atau system sebagai sebuah kesatuan. Model  masukan proses hasil dari kerja kelompok telah menjadi sebuah aliran utama dalam kajian kajian kelompok dan kita akan melihat lebih dekat pada pendekatan ini sekarang.


 

Senin, 03 November 2014

BAB 6. HUBUNGAN

TEORI PRIVASI KOMUNIKASI
Teori ini di kemukakan oleh Sandra Petronio. Teori ini membantu kita untuk memilah dan menjelaskan kompleksitas proses negosiasi antara privasi dan keterbukaan. Pembukaan di dalam hubungan membutuhkan pengelolaan batasan publik dan privat. Batasan-batasan ini ada diantara perasaan yang ingin diutarakan oleh seseorang dan perasaan yang ingin disimpan. Pembukaan di dalam perkembangan hubungan lebih dari sekedar mengutarakan informasi privat kepada orang lain. Dibutuhkan negosiasi dan koordinasi akan batasan. Keputusan mengenai pembukaan harus dimonitor secara intensif.
Sandra Petronio

         Sandra Petronio mengamati bahwa pria dan wanita memiliki kriteria yang berbeda untuk menilai kapan harus terbuka dan kapan harus diam. Pemikiran akan perbedaan gender dan konsep keterbukaan yang diatur oleh aturan sekarang merupakan bagian dari teori  privasi komnikasi.
Pada awalnya teori ini memiliki batasan yang lebih sempit yaitu sebagai mikroteori (teori dengan batasan yang terbatas), batasannya hanya sampai pada manajemen privasi pada pasangan yang sudah menikah. Sekarang, sudah lebih luas menjadi makroteori (teori dengan batasan yang luas), batasannya melingkupi berbagai macam hubungan interpersonal yang luas, termasuk kelompok dan organisasi.

Asumsi Dasar Teori Privasi Komunikasi :
  1. Informasi privat, merujuk pada cara tradisional untuk berfikir mengenai pembukaan; ini merupakan pengungkapan informasi privat. Namun, Petronio melihat bahwa berfokus pada isi dari pembukaan memungkinkan kita untuk menguraikan konsep-konsep mengenai privasi dan keintiman dan mempelajari bagaimana mereka salaing berhubungan. Keintiman adalah perasaan atau keadaan mengetahui seseorang secara mendalam dalam cara-cara fisik, psikologi, emosional, dan perilaku karena orang ini penting dalam kehidupan seseorang. Pembicaraan pribadi, sebaliknya, tertarik dengan proses bercerita dan merefleksikan isi dari informasi privat mengenai orang lain dari kita.  
  2. Batasan privat, menjelaskan bahwa terdapat garis antara bersikap publik dan bersikap privat. Pada satu sisi batasan ini, orang menyimpan informasi privat untuk diri mereka sendiri dan pada sisi lain, orang membuka beberapa informasi privat kepada orang lain di dalam relasi sosial dengan mereka. Ketika informasi privat dibagikan, batasan sekelilingnya disebut batasan kolektif, dan ketika informasi privat tersebut tetap disimpan dan tidak buka, maka batasnnya disebut batasan personal. 
  3. Kontrol dan kepemilikan, orang merasa memiliki informasi privat mengenai diri mereka sendiri. Sebagai pemilik informasi, mereka percaya bahwa mereka harus ada dalam proporsi untuk mengontrol siapa saja yang boleh mengakses informasi privat tersebut.
  4. System manajemen berdasarkan aturan. System  ini adalah kerangka untuk memahami keputusan yang dibuat orang mengenai informasi privat. System ini memungkinkan pengelolaan pada level individual dan kolektif serta merupakan pengaturan rumit yang terdiri dari tiga proses: karakteristik aturan privasi, koordinasi batasan, dan turbulensi batasan. 
  5. Dialektika manajemen, dialektika manajemen privasi berfokus pada ketegangan-ketegangan antara kainginan untuk mengungkapkan informasi privat dan keinginan untuk meutupinya. 

Proses Aturan Privasi :
1. Karaktersitik aturan pribadi. Merupakan salah satu proses di dalam system manajemen aturan privasi yang mendeskripsikan sifat dasar dari aturan privasi. Ada dua faktor utama yaitu:

  •  Pengembangan aturan, dituntun oleh criteria-kriteria keputusan orang untuk mengungkapkan atau menutupi informasi privat. Teori ini menyatakan bahwa lima criteria keputusan digunakan untuk mengembangkan aturan-aturan privasi; kriteria berdasarkan budaya, kriteria berdasrkan gender, kriteria motivasional, kriteria kontekstual, dan kriteria rasio resiko-keuntungan. Kelima kriteria keputusan ini merupakan salah satu elemen dari karakteristik aturan privasi.
  • Atribut aturan privasi, atribut adalah karakteristik aturan privasi yang mendeskripsikian bagaimana orang mendapatkan aturan serta properti-properti aturan. Secara umum, teori ini menyatakan bahwa orang mempelajari aturan melalui proses sosialisasi atau melalui negosiasi dengan orang lain untuk menciptakan aturan baru.
2. Koordinasi batasan, merujuk pada bagaimana kita mengelola informasi yang dimiliki bersama. Petronio mengamati bahwa orang mengatur informasi privat melalui aturan-aturan yang mengurangi pertalian batasan, hak kepemilikan batasan dan peremeabilitas batasan.
  •  Pertalian batasan, merujuk pada hubungan yang membentuk aliansi batasan antar individu. 
  • Kepemilikan batasan, merujuk pada hak-hak dan keistimewaan yang diberikan kepada pemilik pendamping (co-owner) dari sebuah informasi privat. 
  • Permeabilitas batasan, merujuk pada seberapa banyak informasi didapat melalui batasan yang ada. Ketika akses terhadap informasi privat ditutup, batasannya disebut batasan tebal, sedangkan ketika aksesnya terbuka, batasnnya disebut sebagai batsan tipis.

3. Turbulensi batasan, hal ini muncul ketika aturan-aturan koordinasi batasan tidak jelas atau ketika harapan orang untuk manajemen privasi berkonflik antara satu dengan lainnya. Aturan batasan tidak selalu merupakan system yang berjalan dengan lancar, dan orang-orang yang terlibat dapat mengalami benturan yang disebut Petronio sebagai turbulensi. Turbulensi batasan dapat terjadi karena beberapa orang mengundang orang lain kedalam batasan privasi mereka, mereka mengharapkan respons yang sesuai. Ketika harapan ini dilanggar, orang terluka dan menjalani turbulensi batasan. Hal ini sangat membingungkan karena batasan dalam keadaan terbuka tetapi orang yang satunya menolak untuk dilibatkan.