Tinjauan Kritis Media dan Budaya (Cultural Studies) Karangan Morissan : Ketika Kelompok Elite
(Media) Melaksankan Kekuasaannya Terhadap Kelompok Yang Tidak Berkuasa.
Setelah membaca buku Teori
Komunikasi, khususnya pada bab 11 yaitu Media dan Budaya (Cultural Studies),
halaman 535-553 yang ditulis oleh Morissan , akan diperoleh gambaran umum
mengenai Media dan Budaya (Cultural Studies) melalui 6 sub judul, yaitu ideology
budaya, hegemoni : pengaruh atas massa, hegemoni tandingan, tindakan, struktur
kekuasaan, dan decoding. Bila ditarik garis besar dari penggambaran Morissan
mengenai media dan Budaya di buku tersebut, diketahui bahwa media dan budaya
dalam hal ini cultural studies memberikan perhatiannya pada bagaimana
dipengaruhi oleh media (kelompok dominan dan berkuasa / kelompok elite).
Cultural Studies merupakan tradisi
pemikiran yang berasal dari gagasan ahli filsafat Karl Marx yang berpandangan
kapitalisme telah menciptakan kelompokj elite berkuasa yang melakukan
eksploitasi terhadap kelompok yang tidak berkuasa. Studi komunikasi massa
menjadi hal penting dalam pemikiran studi cultural, dan media dipandang sebagai
instrument yang ampuh bagi ideology dominan. Selain itu, media memiliki potensi
meningkatkan kesadran masyarakat mengenai isu kelas, kekuasaan dan dominasi.
Cultural Studies (studi budaya)
memberikan perhatian pada bagaimana kelompok-kelompok elite seperti media
melaksankan kekuasaannya terhadap kelompok-kelompok yang tidak berkuasa. Kelompok
elite yang mengontrol ideology masyarakat terkadang terpecah dan terbagi-bagi. Hal
ini menyebabkan ideology juga terpecah menjadi beberapa ideologi yang saling
bertentangan. Berbagi ideology tersebut akan mendorong dan menarik masyarakat
ke berbagai arah. Salah satu tujuan studi cultural adalah mengungkapkan
berbagai tarik menarik ideology tersebut dengan segala kompleksitasnya.
Salah satu cirri terpenting cultural
studies adalah pemahamannya terhadap dunia sehari-hari sebagai bagian dari
budaya yang perlu dicermati. Hal-hal yang biasa dilakukan, dirasakan,
diomongkan, didengar, dilihat, digunjingkan dalam kehidupan sehari-hari oleh
orang kebanyakan merupakan wilayah amatan cultural studies.
Media selalu di dominasi oleh ideology
yang berlaku atau ideology yang berkuasa, dan media memperlakukan ideology yang
berlawanan atau berbeda dalam kerangka ideology yang dominan yang mengakibatkan
ideology yang berlawanan yang dipandang sebagai ideologi “pinggiran”.
Cultural Studies memiliki tujuan
untuk menunjukan pada cara-cara bagaimana ideology dari kelompok yang berkuasa
dimasyarakat tanpa disengaja terus-menerus dipelihara dan dipertahankan, dan
menunjukan pada cara-cara bagaimana idologi dominan itu dapat dilawan untuk
menghentikan system kekuasaan yang telah mengurangi peran kelompok lainnya.
Dalam era teknologi informasi dewasa
ini perhatian cultural studies terhadap masalah konstruksi social atas realita
telah mengarahkan perhatian mereka pada media komunikasi massa, khusunya televisi.
Namun sebenarnya juga pada film, internet, handphone,radio, Koran, majalah,
poster dan sebagainya. Persoalan yang diajukan adalah perihal kaitan antara
representasi dan media yang digunakan.