TEORI
PELANGGARAN HARAPAN
Teori
Pelanggaran Harapan ( Expectancy
Violations Theory ) yang dikemukakan oleh Jude Burgoon yang antara lain
menjelaskan, bahwa setiap orang memiliki harapan mengenai prilaku orang lain
berdasarkan :
1. Norma-norma
social
2. Pengalaman
sebelumnya dengan orang itu
3. Situasi
dimana prilaku itu terjadi
Harapan terhadap prilaku orang lain itu mencakup
prilaku non verbalnya antara lain kontak mata ( eye contact ), jarak antara kita dengan orang itu dan sudut tubuh (
body angle ).
Jude Burgoon
Menurut Burgoon, prilaku orang lain akan kita nilai
sebagai hal positif ataupun negatif, tergantung dari kita melihat prilaku orang
yang kita nilai. Namun Burgoon menemukan bahwa keadaan tersebut tidak selamnya
berlaku seperti itu. Pelanggaran terhadap harapan bias pula menghasilkan
penilaian positif. Terlepas apakah penilaian itu positif ataupun negatif, namun
terdapat satu hal yang menarik bahwa pelanggaran harapan dapat menyebabkan
orang yang menerimanya menjadi “bergairah”. Contohnya : jika ada seseorang yang
menatap kita dengan lama bahkan dengan tatapan sinis, maka tentu kita akan
merasa risih dan terganggu, di sini kita akan menilai bahwa prilaku orang itu
sebagai hal negatif. Sebaliknya jika ada seseorang yang menatap kita dengan
lembut dan penuh perasaan, maka tentu kita akan berpikir bahwa orang itu
menyukai kita, disini kita akan menilai bahwa prilaku orang itu sebagai hal
positif.
Borgoon
juga merasa bahwa penyimpangan harapan memiliki konsekuensi. Maksudnya ketika
harapan seseorang dilanggar, minat atau perhatian orang tersebut akan
dirangsang sehingga ia akan menggunakan mekanisme tertentu untuk menghadapi
pelanggaran yang terjadi. Rangsangan (arousal) yaitu minat atau
perhatian yang meningkat ketika penyimpangan harapan terjadi. Seseorang dapat
terangsang secara : 1.
Rangsangan Kognitif (kognitif
arousal) adalah kesiagaan atau orientasi terhadap pelanggaran. Ketika kita
terangsang secara kognitif, indera intuitif kita meningkat
2. Rangsangan Fisik (physical arousal) merupakan
perubahan dalam tubuh sebagai akibat dari penyimpangan harapan.
Salah
satu penilaian yang kita buat menegenai prilaku orang lain adalah dalam hal
kejujurannya. Selama lebih dari dua dekade yang lalu telah dilakukan sejumlah
penelitian mengenai kebohongan dan deteksi kebohongan. Sebagai kelanjutan dan
karaya mereka sebelumnya mengenai teori pelanggaran harapan, David Buller dan
Jude Burgoon berupaya merangkum seluruh karya sebelumnya untuk menegembangkan
teori mengenai kebohongan interpersonal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar